Tawaduk Thinking

Tawaduk Thinking Oleh: Dahlan Iskan-foto :disway.id-

Stop. Jangan diteruskan. Bisa murtad. Toh Anda bisa berpikir sendiri di mana hulu dari lemahnya critical thinking itu.

Dan lagi sudah terlalu panjang. Saya masih harus segera mencoba naik taksi tanpa pengemudi. Mumpung di San Francisco. Keburu sore.

Masih akan ada diskusi dengan diaspora pukul 17.00. Masih ada makan malam di rumah Marissa di San Bruno. Ahli-ahli dari MIT asal Afrika Selatan akan gabung di makan malam itu.

Masih belum menulis pula untuk Disway.

Gejala ketiadaan critical thinking itu bisa terlihat di kelas: begitu sedikit siswa yang berani bertanya kepada guru. Dan guru begitu pelit memberikan rangsangan kepada siswa untuk berani bertanya.

Ini juga disinggung saat kami diskusi dengan Prof Dr Djodji Anwar di lab teknik mesin di UC Berkeley. Ia pernah diundang mengajar di kelas sekolah Indonesia. Ia melihat gejala itu.

"Kalau kelas lagi ribut dengan siswa yang bicara antar mereka sendiri gampang membuat mereka diam. Ajukan permintaan: siapa yang mau bertanya? Kelas akan kembali sunyi. Semua diam. Tidak ada yang berani bicara, takut dikira akan bertanya," ujar Anwar.

Siapa Djodji Anwar Anda bisa lihat Disway 6 November 2024: Anwar Berkeley.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan