Hukum Menunda Mandi Wajib Menurut Ulama

Reporter: |

Editor: |

Kamis , 21 Dec 2023 - 21:59

Seseorang yang sedang junub dianjurkan untuk segera mandi wajib. Hal itu dilakukan untuk menyucikan dirinya dari hadats besar.

Namun beberapa ulama berpendapat boleh menundanya. Hal itu berlandasan pada sebuah hadis berikut,

"Abu Hurairah ra meriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad SAW bertemu dengannya di salah satu jalan di kota Madinah, padahal Abu Hurairah masih dalam keadaan junub. Abu Hurairah kemudian segera pergi untuk menghindari Nabi SAW dan segera mandi. Rasulullah SAW mencarinya, dan ketika Abu Hurairah mendekat, Nabi saw bertanya, 'Darimana kamu, wahai Abu Hurairah?' Abu Hurairah menjawab, 'Wahai Rasulullah, tadi Anda bertemu denganku saat saya masih dalam keadaan junub, jadi saya tidak ingin duduk bersama Anda sampai saya mandi.' Rasulullah SAW kemudian berkata, 'Subhanallah, sungguh orang mukmin tidaklah najis,'" (Muttafaqun 'alaih).

Kata Ibnu Hajar alam kitab Fathul Bari, hadis di atas memberikan petunjuk bahwa seseorang yang junub dapat menunda mandi junubnya. Asalkan tidak melewati waktu yang wajib (yaitu sholat), meskipun sebaiknya harus disegerakan.

Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Ibn Rajab al-Hanbali. Dalam kitab yang sama, beliau mengatakan bahwa seseorang yang junub boleh mengakhirkan mandi wajibnya selama waktu sholat untuknya tidak habis.

Maka, jika seseorang junub saat bangun dari tidur malamnya, ia dianjurkan untuk segera mandi wajib. Walau dalam posisi kesiangan, ia harus segera mandi agar bisa menunaikan ibadah subuhnya.

Jika menunda, maka ia akan berdosa. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis yang berbunyi,

"Tidak ada kelalaian selama tidur, kelalaian muncul ketika seseorang bangun dari tidurnya." (HR Ahmad, Shahih)
Cara Mandi Wajib

Menukil buku "Fiqh Ibadah" karya Zaenal Abidin, berikut tata cara mandi wajib sesuai sunnah:
Membaca niat dalam hati
membaca bismillah
Membersihkan telapak tangan sebanyak tiga kali
Membersihkan kotoran yang menempel pada tubuh di tempat yang tersembunyi, seperti kemaluan dan ketiak
Membasuh tangan kembali dengan tanah atau sabun
Berwudhu
Menyeka sela-sela pangkal rambut dengan jari yang sudah basah dengan air hingga menyentuh kulit kepala
Menyiram tubuh dengan air dan membersihkannya, di mulai dari sisi kanan
Selesai. (*)

hukum menunda mandi wajib menurut ulama                            seseorang yang sedang junub dianjurkan untuk segera mandi wajib. hal itu dilakukan untuk menyucikan dirinya dari hadats besar.
namun beberapa ulama berpendapat boleh menundanya. hal itu berlandasan pada sebuah hadis berikut,
"abu hurairah ra meriwayatkan, bahwa nabi muhammad saw bertemu dengannya di salah satu jalan di kota madinah, padahal abu hurairah masih dalam keadaan junub. abu hurairah kemudian segera pergi untuk menghindari nabi saw dan segera mandi. rasulullah saw mencarinya, dan ketika abu hurairah mendekat, nabi saw bertanya, 'darimana kamu, wahai abu hurairah?' abu hurairah menjawab, 'wahai rasulullah, tadi anda bertemu denganku saat saya masih dalam keadaan junub, jadi saya tidak ingin duduk bersama anda sampai saya mandi.' rasulullah saw kemudian berkata, 'subhanallah, sungguh orang mukmin tidaklah najis,'" (muttafaqun 'alaih).
kata ibnu hajar alam kitab fathul bari, hadis di atas memberikan petunjuk bahwa seseorang yang junub dapat menunda mandi junubnya. asalkan tidak melewati waktu yang wajib (yaitu sholat), meskipun sebaiknya harus disegerakan.
pendapat yang sama juga diungkapkan oleh ibn rajab al-hanbali. dalam kitab yang sama, beliau mengatakan bahwa seseorang yang junub boleh mengakhirkan mandi wajibnya selama waktu sholat untuknya tidak habis.
maka, jika seseorang junub saat bangun dari tidur malamnya, ia dianjurkan untuk segera mandi wajib. walau dalam posisi kesiangan, ia harus segera mandi agar bisa menunaikan ibadah subuhnya.
jika menunda, maka ia akan berdosa. sebagaimana yang dijelaskan oleh rasulullah saw dalam sebuah hadis yang berbunyi,
"tidak ada kelalaian selama tidur, kelalaian muncul ketika seseorang bangun dari tidurnya." (hr ahmad, shahih)cara mandi wajib
menukil buku "fiqh ibadah" karya zaenal abidin, berikut tata cara mandi wajib sesuai sunnah:membaca niat dalam hatimembaca bismillahmembersihkan telapak tangan sebanyak tiga kalimembersihkan kotoran yang menempel pada tubuh di tempat yang tersembunyi, seperti kemaluan dan ketiakmembasuh tangan kembali dengan tanah atau sabunberwudhumenyeka sela-sela pangkal rambut dengan jari yang sudah basah dengan air hingga menyentuh kulit kepalamenyiram tubuh dengan air dan membersihkannya, di mulai dari sisi kananselesai. (*)

Tag

Share