Kontroversi Daging Trenggiling, Manfaat Gizi Tinggi, Tapi Apa Risikonya?

Kontroversi Daging Trenggiling, Manfaat Gizi Tinggi, Tapi Apa Risikonya?-foto :tangkapan layar-

RADARLEBONG.BACAKORAN.CO- Daging trenggiling dikenal memiliki beberapa potensi manfaat kesehatan, terutama karena kandungan nutrisinya yang tinggi.

Namun, penting untuk mempertimbangkan aspek legalitas dan dampak lingkungan sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya.

Selain itu, daging trenggiling terkait dengan berbagai isu, mulai dari perlindungan satwa hingga risiko kesehatan.

Kandungan Nutrisi Daging Trenggiling

BACA JUGA:Risiko Kafein Berlebih: Cara Menjaga Konsumsi Kopi Tetap Aman untuk Jantung

Daging trenggiling memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, menjadikannya sumber nutrisi yang berpotensi bermanfaat bagi orang-orang yang memerlukan asupan protein signifikan.

Daging ini juga mengandung asam amino esensial, meski kadarnya tidak selalu lebih tinggi dibandingkan daging hewan lainnya seperti sapi atau rusa merah.

Asam amino ini sangat penting bagi tubuh untuk mendukung pertumbuhan dan perbaikan jaringan.

Selain itu, daging trenggiling diketahui mengandung omega-3 dalam bentuk EPA dan DHA.

BACA JUGA:Awas, Konsumsi Jajanan Berlebihan Menyebabkan PTM pada Anak

Asam lemak ini dikenal dapat mengurangi peradangan dalam tubuh, serta menurunkan risiko penyakit kronis seperti kanker, hipertensi, diabetes, dan artritis.

Kandungan asam glutamat dan asam aspartat dalam daging trenggiling juga dapat memberikan rasa yang lebih enak, membuatnya digemari oleh beberapa orang yang pernah mencicipinya.

Status Hewan Dilindungi: Ancaman Kepunahan

Meskipun memiliki manfaat gizi, konsumsi daging trenggiling sangat kontroversial. Trenggiling adalah hewan yang dilindungi di banyak negara, termasuk Indonesia, karena populasinya yang semakin menurun akibat perburuan liar dan perdagangan ilegal.

Tag
Share