Eksperimen 300 Juta: TokoCrypto vs Binance vs Ajaib Crypto (2024)

Reporter: Reni Apriani |

Editor: Reni Apriani |

Senin , 21 Oct 2024 - 21:45

Eksperimen 300 Juta: TokoCrypto vs Binance vs Ajaib Crypto (2024)-foto :iStock-

eksperimen 300 juta: tokocrypto vs binance vs ajaib crypto (2024)                            radarlebong.bacakoran.co- perbandingan lengkap antara tokocrypto, binance, dan ajaib crypto di tahun 2024.
mana yang paling cuan? baca hasil eksperimen investasi kripto rp300 juta dan temukan platform terbaik untuk trading kripto di indonesia.
eksperimen ini membandingkan tiga platform trading kripto besar di indonesia: tokocrypto, binance, dan ajaib crypto.
dalam eksperimen ini, rp300 juta digunakan untuk menilai platform mana yang paling cuan (menguntungkan), serta mengevaluasi fitur, biaya tersembunyi, likuiditas, dan kenyamanan pengguna.
baca juga:10 kripto yang diprediksi meroket 2.000.000% di tahun 2025
berikut adalah rangkuman dari percobaan dan hasil yang didapatkan:
perbandingan awal
pengguna melakukan deposit sebesar rp50 juta ke masing-masing platform dengan cara yang berbeda-beda:
binance: menggunakan fitur p2p dengan mentransfer uang ke merchant dan menerima usdt.
baca juga:hamster kombat (hmstr) nyaris go public di binance, ini prediksi harganya!
tokocrypto: transfer biasa melalui virtual account (meski tidak ada opsi bca).
ajaib crypto: deposit melalui rdn, yang kemudian dipindahkan ke akun kripto.
setelah deposit, pembelian bitcoin dilakukan menggunakan market order sebesar 10% dari saldo awal. hasilnya:
tokocrypto memberikan jumlah btc tertinggi.
binance di urutan kedua.
ajaib crypto di urutan terakhir.
pembelian lanjutan
pengguna melanjutkan eksperimen dengan membeli bitcoin dan etherium di waktu yang sama untuk membandingkan hasil.
bug terjadi di ajaib crypto, di mana order etherium mengalami delay hingga 10 menit. meskipun demikian, urutan hasil masih mirip dengan eksperimen pertama:
tokocrypto tetap unggul dalam hal bitcoin, meski perbedaannya sangat tipis dengan binance.
binance unggul dalam etherium.
ajaib crypto kembali tertinggal karena bug.
penjualan kripto
setelah semua kripto dibeli, pengguna mulai menjual kembali bitcoin dan solana. hasilnya:
binance menghasilkan penjualan tertinggi, meskipun perlu diingat bahwa ada pajak progresif untuk keuntungan.
tokocrypto di urutan kedua.
ajaib crypto di posisi terakhir.
namun, untuk ethereum, bug di ajaib crypto membuat perbandingan menjadi tidak adil.
eksperimen ulang: pengaruh volatilitas
dua minggu kemudian, eksperimen diulang di tengah volatilitas tinggi pada 5 agustus, di mana harga bitcoin turun signifikan.
menariknya, pada eksperimen kedua, ajaib crypto menunjukkan performa yang lebih baik dalam hal saldo bitcoin, etherium, dan solana dibandingkan binance dan 
tokocrypto.
biaya penarikan dan pajak
biaya penarikan bervariasi di setiap platform:
ajaib crypto: rp6.500.
tokocrypto: rp10.000.
binance: tidak ada biaya penarikan, tetapi menggunakan sistem p2p.
perlu dicatat, keuntungan dari binance dikenakan pajak progresif, yang bisa mencapai hingga 35%, tergantung bracket pajak pengguna.
sementara itu, di tokocrypto dan ajaib crypto, pajak sudah termasuk dalam biaya transaksi, sehingga tidak ada tambahan pajak saat penarikan keuntungan.
fitur tambahan: pairing kripto
dalam hal jumlah kripto yang bisa diperdagangkan, binance memiliki jumlah token dan pairing terbanyak, dengan lebih dari 12.250 token yang dapat diperdagangkan secara global.
sementara itu, tokocrypto, sebagai anak perusahaan binance, memiliki sejumlah pairing yang mirip, dengan 352 pairing usdt, 17 pairing idr, dan berbagai pairing lainnya. ajaib crypto memiliki jumlah pairing yang lebih terbatas dibandingkan kedua platform lainnya.
kesimpulan sementara
binance unggul dalam performa penjualan dan fitur pairing, tetapi pajak progresif bisa menjadi penghalang bagi pengguna yang taat pajak.
tokocrypto menawarkan hasil yang stabil, dengan keunggulan dalam beberapa pembelian bitcoin, tetapi biaya penarikan lebih tinggi.
ajaib crypto sempat mengalami bug, tetapi menunjukkan hasil yang mengejutkan di eksperimen kedua, meski tetap memiliki beberapa kekurangan.