Dinkes Catat Sudah 160 Warga Lebong Terserang DBD

Kepala Dinkes Lebong, Rachman, SKM, mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Lebong untuk tetap waspada terhadap ancaman penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD)-foto :adrian roseple/radarlebong-

LEBONG.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Lebong mencatat sudah sebanyak 160 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sudah menyerang masyarakat dalam Kabupaten Lebong.

Jumlah tersebut sesuai jumlah kasus yang dilaporkan masing-masing Puskesmas dalam Kabupaten Lebong.

Kepala Dinkes Lebong, Rachman, SKM, mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Lebong untuk tetap waspada terhadap ancaman penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD).

Imbauan ini juga mengingat musim penghujan yang saat ini masih terus terjadi melanda wilayah Kabupaten Lebong, sehingga masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran diri untuk menjaga kebersihan lingkungan. 

BACA JUGA:Kapolres Imbau Masyarakat Jaga Kondusifitas Jelang Pilkada

"160 kasus DBD yang sudah menyerang masyarakat ini, bukanlah jumlah yang sedikit untuk di Kabupaten Lebong, sehingga masyarakat diminta tetap waspada dan tetap menjaga kebersihan lingkungan," imbuh Rachman.

Dijelaskannya, menghadapi musim penghujan seperti saat ini menjaga kebersihan lingkungan sangat penting. Maka diharapkan masyarakat harus benar-benar memperhatikan kondisi lingkungan tempat tinggal, agar bisa terhindar dari serangan penyakit DBD.

Apalagi, penyakit DBD merupakan jenis penyakit berbahaya dan bisa menyebabkan kematian bagi penderitanya. 

"Kebersihan lingkungan adalah kunci utama untuk memutus siklus perkembangan nyamuk DBD, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa saja dan tidak memutus perkembangan nyamuk DBD, " jelasnya. 

BACA JUGA:28 Desa Belum Serahkan Laporan Penyaluran BLT DD Tahap I

Rachman menambahkan, upaya efektif untuk melakukan pencegahan kasus DBD adalah dengan rutin melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dengan melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan di wilayah masing-masing. 

Selain melaksanakan PSN, Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J) juga sangat penting dilakukan, untuk menghentikan perkembangan nyamuk aides aigypti agar tidak menyerang warga. Karena fogging tidak memutus mata rantai jentik nyamuk.

"PSN dan G1R1J merupakan upaya efektif  yang harus dilakukan. Karena fogging tidak memutus mata rantai jentik nyamuk, namun dengan menjaga kebersihan lingkungan tentu dapat mencegah dan memutuskan siklus nyamuk DBD, " demikian Rachman. 

 

Tag
Share