Sutradara Agung

Dahlan Iskan-foto :disway.id-

Lalu saya monitor ke orang-orang dekat Mas Gibran. Idem dito. Justru marah dengan keadaan.

Presiden Jokowi sendiri ternyata merasa: dirinyalah yang dihebohkan di medsos dengan sebutan tukang kayu itu. Yakni di acara resmi saat penutupan Munas Golkar 20 Agustus.

Jokowi mengenakan baju kuning lengan panjang di acara itu. Banyak yang menafsirkan itu pertanda-pertanda Jokowi akan bernaung di bawah pohon beringin. Atau, Ia sendiri pohon beringin itu.

Ternyata salah. Juga soal tukang kayu. Jokowi mengatakan soal tukang kayu itu dengan ringan. Seperti tidak marah. Tidak tersinggung. Itu kalau dilihat dari sudut ekspresi wajahnya.

Tentu saya bukan orang yang ahli membaca ekspresi wajah. Terutama wajah orang Jawa –apalagi Solo.

Ekspresi wajah Megawati Soekarnoputri lebih mudah dibaca. Termasuk gerak bibirnyi. Terutama ketika lagi ''mencep''.

''Mencep'' adalah gerak bibir yang menunjukkan saat suasana hati seseorang lagi marah bercampur meremehkan dan punya kepercayaan diri untuk melawan. Begitu banyak makna yang cukup diwakili oleh satu gerak bibir.

Tokoh yang ekspresinya juga sulit ditebak adalah –Anda sudah tahu- Presiden Soeharto. Maka, saat itu, lahir para juru tafsir mimik dan ekspresi Presiden Soeharto.

Banyak langkah dan kebijakan orang-orang di sekeliling Pak Harto yang didasarkan pada tafsir itu. Kadang benar. Kadang setengah benar. Kadang salah tapi hasilnya benar. Kadang salah dan hasilnya juga salah.

Maka lahirlah juru-juru tafsir yang tepercaya, setengah tepercaya, dan tidak bisa dipercaya. Klasifikasi itu lahir karena tidak ada di antara mereka yang berani bertanya langsung ke Pak Harto: apa yang sebenarnya diinginkan beliau.

Saya pun menduga-duga: jangan-jangan akal-akalan belakangan ini berasal dari para juru tafsir di sekitar Presiden Jokowi.

Atau bukan salah tafsir, tapi memang ada yang sengaja menggunakan nama Jokowi untuk legitimasi manuvernya.

Itulah yang disebut bola liar. Lalu ketahuan.

Terbukti Jokowi, atau anaknya, tidak ada yang duduk di kepengurusan DPP Golkar.

Terbukti koalisi KIM-Plus langsung umumkan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin Maimoen sebagai pasangan calon gubernur dan wakil Gubernur Jateng. Bukan Kaesang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan