RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - SpaceX, raksasa dirgantara di bawah kepemimpinan Elon Musk, kembali menggebrak dunia teknologi dengan meluncurkan Starlink Mini.
Terminal internet satelit ini dirancang untuk menghadirkan akses internet yang lebih mudah dijangkau dan portabel, membuka gerbang konektivitas bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil atau mereka yang membutuhkan internet cadangan yang andal.
Lebih Kecil, Lebih Ringan, Lebih Portabel
Berbeda dengan pendahulunya, Starlink Mini hadir dengan desain yang lebih kecil dan ringan.
Terminal ini hanya seberat 1,1 kilogram (2,5 pound), sekitar 60% lebih ringan dari antena Starlink standar.
Hal ini membuatnya mudah dibawa dan dipasang di berbagai lokasi, ideal untuk pengguna yang sering bepergian atau membutuhkan fleksibilitas dalam konektivitas mereka.
BACA JUGA:Elon Musk Resmi Luncurkan Layanan Internet 'Starlink'di Indonesia
Kecepatan Tinggi, Jangkauan Luas
Meskipun ringkas, Starlink Mini tidak berkompromi dalam hal performa. Terminal ini mampu memberikan kecepatan internet hingga 100 Mbps, memungkinkan pengguna untuk streaming video, bermain game online, dan mengunduh file besar dengan lancar.
Jangkauannya pun luas, mencakup seluruh wilayah Amerika Serikat, memberikan akses internet di mana pun Anda berada.
Harga Terjangkau, Opsi Fleksibel
Starlink Mini ditawarkan dengan harga US$599, sedikit lebih mahal dibandingkan terminal Starlink standar.
Namun, pengguna dapat memilih paket layanan Mini Roam dengan biaya US$150 per bulan, yang terdiri dari biaya berlangganan paket residensial US$120 dan US$30 untuk layanan portabel.
Paket ini memungkinkan pengguna Starlink Mini untuk menggunakan layanan satelit di mana pun di AS dengan kuota 50 GB per bulan.
BACA JUGA:Resmi Masuk Indonesia, Berikut Keunggulan Starlink Dibandingkan Layanan Internet Lain