Air Amran

Minggu 24 Mar 2024 - 03:04 WIB

Begitu panjang penantian hasilnya. Padahal sebelum tahun keenam medsos akan keburu ribut: 'proyek sawah baru' langsung disebut gagal!

Bahkan kecaman seperti itu sudah mulai muncul di tahun kedua. Lalu akan kian ribut menjelang Pemilu.

Tentu akan dipersoalkan besarnya biaya cetak sawah baru dibanding hasil. Rakyat tidak akan bisa menerima penjelasan proyek strategis jangka panjang.

Maka mencetak sawah baru kelihatannya tidak cocok dilakukan di negara yang tiap lima tahun ada Pemilu. Program jangka panjang seperti itu berpotensi jadi persoalan.

Maka meningkatkan produksi di sawah yang sudah ''jadi'' adalah solusi. 

Dari sudut itu saya melihat Menteri Amran jeli: begitu banyak sawah yang tidak bisa ditanami padi di musim kemarau. Tidak ada irigasi. Sepenuhnya bergantung pada hujan: tadah hujan.

Mengadakan air di tanah seperti itu lebih mudah dari membuka food estate.

Petani sendiri sudah lama melihat peluang pengadaan pompa seperti itu. Pompa mandiri. Petani beli sendiri.

Kalau Anda menyusuri jalan tol dari Sragen ke Ngawi sampai ke Nganjuk tataplah kanan kiri: ribuan pompa air mandiri diadakan sendiri oleh petani.

Maka Sragen, Ngawi jadi lumbung padi. Nganjuk jadi lumbung bawang merah.

Kini Amran mau membeli 7.000 pompa air. Besar-besaran. Untuk 1 juta hektare. Biayanya Rp 5 triliun.

Kalau saja bukan bulan puasa saya berani taruhan: hasilnya jauh lebih besar dari sawah baru di food estate.

Lebih instan. Cocok untuk memenuhi rasa dahaga medsos yang serba instan.

Seberapa besar ukuran pompa yang dibeli?

“Semua ukuran. Besar, sedang, kecil," ujar Amran.

Melihat jawaban itu, rasanya tidak mungkin lewat tender. Dugaan saya pembelian akan dilakukan lewat e-katalog.

Kategori :

Terkait

Sabtu 30 Aug 2025 - 01:00 WIB

Dokter Hewan

Selasa 19 Aug 2025 - 00:34 WIB

Beban Negara

Jumat 15 Aug 2025 - 23:49 WIB

Demo Sengkuni

Jumat 08 Aug 2025 - 00:09 WIB

Ketahuan Mengapa

Rabu 06 Aug 2025 - 00:19 WIB

Kapal Prabowo