RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Bintang Afrobeats, Burna Boy, mengumumkan telah menjadi mualaf dan masuk Islam. Penyanyi yang juga penulis lagu dan produser rekaman itu mengisahkan kebingungan terhadap keyakinan berakhir setelah menemukan Islam.
Bernama asli Damini Ebunoluwa Ogulu, Burna Boy merupakan satu dari “Big 3” genre musik populer Afrobeats.
Dalam sebuah wawancara dengan streamer Amerika, PlaqueBoyMax, artis peraih Grammy ini mengatakan masuknya ia dari Kristen ke Islam bermula dari hasrat yang mendalam untuk memahami makna keberadaan dan hakikat penciptaan.
“Saya tumbuh sebagai seorang Kristen, tetapi kemudian saya berpindah agama ke Islam dan semua jenisnya. Rasanya seperti saya telah mempelajari semuanya. Saya masih di sini, mencoba menemukan apa yang sebenarnya terjadi,” ujarnya.
Burna Boy menjelaskan bahwa penjelajahannya terhadap berbagai agama dan kitab suci telah membuatnya mempertanyakan sistem keyakinan yang tersistematis.
“Agama adalah mekanisme yang terkendali. Dalam semua penelitian saya, selalu ada satu fakta ilmiah yang bertentangan dengan setiap buku. Semuanya berasal dari kerja matahari,” katanya.
Meskipun awalnya ragu-ragu, penyanyi ‘City Boys’ ini menyebut dirinya sebagai orang yang sangat spiritual dan mengatakan bahwa ia memiliki hubungan pribadi dengan kekuatan yang lebih tinggi.
“Semakin saya mencari tahu, semakin bingung saya. Yang saya tahu hanyalah bahwa sebenarnya ada sesuatu di atas sana yang melindungi saya. Sesuatu yang selaras dengan saya. Itulah sebabnya ketika saya sholat (dan berdoa), saya merasa didengarkan,” ujarnya.
Burna Boy, yang memenangkan Grammy Award untuk Album Musik Global Terbaik tahun 2021 untuk Twice As Tall, baru-baru ini merilis album studio kedelapannya, No Sign of Weakness.
Tren kembali ke Islam di kalangan para penyanyi dan rapper bukan sekedar fenomena spiritual pribadi, melainkan gambaran dahaga spiritual di dunia hiburan yang hampa akan nilai. Ketika popularitas dan kekayaan tak lagi memberi ketenangan, Islam hadir sebagai tuntunan hidup.
Di balik dentuman musik dan sorotan lampu, ada jiwa yang sedang mencari Tuhan. Mereka menemukan kedamaian bukan di puncak karier, melainkan di doa dan sujud.
Karena pada akhirnya, perjalanan setiap manusia menuju Allah punya iramanya sendiri—dan hari ini, dunia mendengarnya dalam nada takbir, bukan tepuk tangan. (net)