Dewa Ngluyur

Senin 16 Jun 2025 - 20:01 WIB

Oleh: Dahlan Iskan

"Untuk apa Anda begitu ingin jadi ketua kelenteng Tuban (Kwan Sing Bio)?" tanya saya kepada Tjong Ping kemarin.

"Saya ingin agar dewa kelenteng Tuban cepat pulang. Sekarang ini kelenteng dalam keadaan kosong. Dewanya ngeluyur terus. Berkelana. Tidak pulang-pulang," ujar Tjong Ping.

Dalam pembicaraan kemarin itu Tjong Ping bisa menerima apabila bentuk kepengurusan kelenteng nanti yayasan. Seperti yang digagas Soedomo Mergonoto, pemilik kerajaan bisnis Kapal Api. Tjong Ping tidak ngotot lagi bentuknya harus perkumpulan.

Ia juga sudah menyadari, baik yayasan maupun perkumpulan dua-duanya sudah lama mati. Maka untuk menghidupkannya tidak ada jalan lain kecuali rukun kembali. Sama-sama sepakat menghidupkan kembali yayasan.

BACA JUGA:Dewa Umat

Sebenarnya Alim Sugiantoro, lawan Tjong Ping, tidak ingin jadi ketua. Keinginannya hanya satu: jadi penilik keuangan kelenteng.

Istilah ''penilik'' sebenarnya tidak ada. Itu istilah peninggalan zaman Belanda: penilik sekolah. Artinya pengawas.

Maka kalau itu keinginan Alim seharusnya bisa langsung dikabulkan. Saya mengusulkan namanya jangan lagi ''penilik'' tapi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Alim yang menjabat Badan Pemeriksa Keuangan di yayasan.

Alim adalah orang Tuban yang sukses sebagai pengusaha konstruksi. Ia seorang kontraktor. Proyeknya banyak di Jawa Tengah.

Tjong Ping ternyata setuju dengan gagasan saya itu. Alim jadi ketua BPK kelenteng. Bahkan Tjong Ping juga setuju kalau ia cukup menjabat satu periode saja: tiga tahun.

"Toh mungkin dua tahun lagi saya meninggal dunia," katanya. "Jantung saya bermasalah. Sudah operasi bypass," tambahnya. Usianya kini 71 tahun.

Tentu saya juga usul agar untuk sementara Soedomo, Alim Markus, dan Wei Fan jadi dewan pembina di yayasan. Mereka adalah tokoh-tokoh utama Tionghoa Jatim. Tjong Ping pun sependapat.

Dalam hal keuangan rasanya Tjong Ping bisa dipercaya. Apalagi Alim yang jadi ketua BPK-nya.

Tjong Ping sudah teruji waktu jadi anggota DPRD Provinsi Jatim. Tiga periode --bukan dua periode seperti yang saya tulis di Disway kemarin.

Kategori :

Terkait

Kamis 25 Dec 2025 - 21:57 WIB

Natal Dairi

Rabu 24 Dec 2025 - 22:10 WIB

Tetap Perawan

Senin 22 Dec 2025 - 22:13 WIB

Tambang Triliun

Minggu 21 Dec 2025 - 22:15 WIB

Puisi Ayah

Sabtu 20 Dec 2025 - 21:44 WIB

Peak Halimun