Faktor lain yang tak kalah signifikan adalah kepemimpinan pelatih Luis Enrique.
Dengan pengalaman membawa Barcelona meraih treble winner pada musim 2014-2015, Enrique dinilai tahu betul bagaimana mengelola tekanan dan memaksimalkan potensi skuad di momen-momen penting.
Kini, PSG pun berada di ambang treble domestik dan Eropa, tergantung dari hasil final Piala Prancis dan Liga Champions.
Di sisi lawan, Inter Milan menghadapi tekanan ganda.
BACA JUGA:Kualifikasi Piala Dunia 2026: Cuma Jepang yang Belum Dibobol Indonesia
Selain harus memenangkan pertandingan Serie A melawan Como untuk menjaga peluang juara, mereka juga dibayangi kemungkinan menjalani laga playoff hanya dua hari sebelum final Liga Champions jika poin akhir sama dengan Napoli.
Kondisi tersebut berpotensi menguras tenaga fisik dan mental skuad Inter.
Dalam situasi ini, PSG justru diuntungkan karena datang ke final dengan persiapan lebih matang dan kondisi lebih bugar.