JAKARTA.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani meminta pengkajian mendalam sebelum pemerintah pusat membawa kebijakan pendidikan ala barak milik Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke tingkat nasional.
"Pendekatan seperti model pendidikan di barak harus dikaji lebih dalam," kata Lalu melalui layanan pesan, Jumat (9/5).
Legislator Fraksi PKB itu menyebutkan pengkajian mendalam itu utamanya demi melihat sisi efektivitas dan kesiapan infrastruktur mengeksekusi pendidikan ala barak ke level nasional.
"Baik dari segi efektivitas, kesiapan infrastruktur, hingga kesesuaian dengan prinsip pendidikan nasional yang humanis dan inklusif," ujar Lalu.
Dia menyadari pendidikan karakter melalui penggemblengan di barak memang dibutuhkan di tengah tantangan zaman yang makin kompleks.
Menurutnya, model pendidikan ala barak yang menekankan disiplin, kerja sama, dan kedekatan dengan nilai-nilai kebangsaan mungkin bisa menjadi pelengkap dari sistem pengajaran formal.
Namun, Lalu melihat model pengajaran terhadap semua siswa di Indonesia tak bisa diseragamkan melalui pendidikan ala barak.
"Kami juga melihat bahwa pendekatan ini tidak bisa sama untuk seluruh pelajar Indonesia," kata dia.
Lalu menyebut anak usia sekolah datang dari latar belakang dan kondisi psikologis yang berbeda.
Dari situ, lanjut dia, pendekatan keras dan militeristik bisa menjadi kontraproduktif apabila tidak disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangan mereka.
"Dengan demikian, pendidikan di barak bisa saja menjadi salah satu alternatif program penguatan karakter, tetapi perlu dijalankan secara terbatas, bertahap, dan berbasis pada evaluasi ilmiah," ujarnya.
Lalu mendorong penerapan program pendidikan ala barak harus melibatkan para ahli, psikolog, serta tokoh masyarakat sebelum dijalankan ke level nasional.
"Ya, yang paling penting itu memastikan bahwa setiap kebijakan pendidikan tetap berpijak pada nilai-nilai Pancasila, demokrasi, dan perlindungan hak anak," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengusulkan pendidikan ala barak yang diterapkan Dedi Mulyadi di Jawa Barat bisa dibawa ke level nasional.
Menurut dia, pengiriman siswa bermasalah ke barak militer dapat diterapkan secara masif di seluruh Indonesia.