RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Di era digital saat ini, aplikasi penghasil uang semakin marak bermunculan.
Banyak dari aplikasi ini menjanjikan saldo Dana dalam jumlah besar dengan cara yang tampaknya mudah.
Namun, banyak pengguna yang mengeluhkan kesulitan dalam mencairkan saldo yang mereka kumpulkan.
Lantas, apakah aplikasi-aplikasi ini benar-benar membayar atau hanya sekadar jebakan?
BACA JUGA:Affiliate Pemula Wajib Tahu! Kesalahan Fatal Saat Memilih Produk di TikTok
Berdasarkan penelusuran, banyak aplikasi penghasil uang menggunakan skema yang mengharuskan pengguna mengumpulkan poin atau koin dalam jumlah besar sebelum bisa ditukarkan dengan saldo Dana.
Masalahnya, jumlah koin yang dibutuhkan sering kali tidak realistis.
Sebagai contoh, jika dalam sehari pengguna hanya bisa mengumpulkan 1.000 koin, maka untuk mencapai jumlah penarikan minimal 1 juta koin, dibutuhkan waktu berbulan-bulan.
Selain itu, banyak aplikasi yang menggunakan skema referral, di mana pengguna baru harus mengundang orang lain untuk bergabung agar mendapatkan tambahan poin.
BACA JUGA:Viral! Ini Cara Cuan Rp1 Juta/Hari dari Lynk ID Tanpa Harus Punya Produk Digital
Sistem ini justru lebih menguntungkan influencer yang memiliki banyak pengikut dibandingkan pengguna biasa.
Beberapa aplikasi bahkan menggunakan strategi endorse, di mana mereka memberikan koin kepada promotor agar tampak seolah-olah aplikasi tersebut benar-benar membayar.
Padahal, pengguna biasa bisa jadi tidak pernah mencapai jumlah saldo yang bisa dicairkan.
Lebih parahnya lagi, beberapa aplikasi meminta akses ke data pribadi pengguna, termasuk kontak dan galeri, dengan dalih memberikan bonus tambahan.
BACA JUGA:Buktikan Sendiri! Cara Konsisten 1 Bulan Bisa Raup Puluhan Juta di TikTok