Anwar Berkeley

Rabu 06 Nov 2024 - 23:21 WIB

Oleh: Dahlan Iskan

Saya ikut Ari Sufiati mengantarkan Nico ke University of California Berkeley. Perjalanan satu setengah jam dari rumahnyi di selatan Silicon Valley, tidak jauh dari kantor pusat Apple tempatnyi bekerja.

Nico adalah calon sarjana baru robotic Unair yang lolos tes program Global Leadership satu bulan di Amerika.

Program itu dilahirkan oleh Ari Sufiati dan Dian Widhiati dari Houston. Dua wanita itu pendiri yayasan Indonesia Lighthouse, dan sama-sama pengurus inti IKA Unair wilayah Amerika.

Salah satu programnya: merasakan masuk kelas di UC Berkeley. Dua kali. Lalu ke lab di situ, dibimbing seorang profesor di sana.

BACA JUGA:Ari Dian

Saya tidak ikut masuk kelas. Saya ikut ke lab mechanical engineering-nya.

Saya bertemu sang profesor pembimbing. Salaman. Namanya: George Anwar. Ia alumnus teknik nuklir dan teknik mesin di UC Berkeley. Lalu master dan doktornya di mechanical engineering.

"Kenapa nama belakang Anda Anwar?" tanya saya dalam bahasa Inggris.

"Saya kan orang Indonesia," jawabnya, juga dalam Inggris.

BACA JUGA:Gunung Sritex

"Indonesia? Dari mana?" tanya saya lagi masih dalam Inggris. Saya tidak sepenuhnya percaya.

Ia pun membuka tas kecil. Mengeluarkan paspor.

"This is my passport," katanya.

Benar, paspor Indonesia. Hijau. Bergambar Garuda.

Kategori :

Terkait

Minggu 06 Jul 2025 - 22:54 WIB

Zohran Mamdani

Jumat 04 Jul 2025 - 21:11 WIB

QRIS Pungky

Kamis 03 Jul 2025 - 22:12 WIB

Asli ITB

Rabu 02 Jul 2025 - 21:37 WIB

Dag-dig-dug Danantara

Selasa 01 Jul 2025 - 21:04 WIB

Garuda Danantara