Alwi Novi

Kamis 17 Oct 2024 - 22:55 WIB

Oleh: Dahlan Iskan

Apa ini?

+ Ini api.

Itulah permulaan pelajaran bahasa untuk mahasiswa jurusan bahasa Indonesia di Tiongkok.

Dengan dialog empat kata itu mereka pun mengenal ada dua jenis huruf dalam ???: huruf hidup dan huruf mati.

BACA JUGA:Nobar Bandung

Harus tahu dulu itu.

Tidak semua huruf itu hidup dan tidak semuanya mati. Hidup dan mati harus dikombinasi agar bisa berbunyi.

Sebelum itu, dosen bahasa Indonesia di sana, Alwi Arifin, memperkenalkan apa saja huruf yang disebut huruf mati: p,b,m,n. Itu dulu. Lalu apa saja yang disebut huruf hidup: a,i,e,o,u.

Masih ada satu huruf hidup lagi yang diperkenalkan oleh Alwi ke mereka: e dengan coret miring di atas. Itu untuk membedakan "e" untuk "enak" dan "e" untuk ¬–"entar" dulu saya pikir contohnya. "Entah" kenapa sulit dapat contohnya.

BACA JUGA:Liem Din

Alwi, Anda sudah tahu: alumnus pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo.

Ia kuliah S-1 dan S-2 di Xiamen, provinsi Fujian. Alwi satu almamater dengan Novi Basuki, redaktur rubrik Cheng Yu di Harian Disway, Surabaya. Sejak dari Nurul Jadid sampai Xiamen.

Bedanya Novi masih lanjut ambil gelar doktor di Guangzhou. Alwi langsung menerima tawaran bekerja di sana. Ia diminta jadi guru bahasa Indonesia di kota Fuqing, tiga jam naik mobil di utara Xiamen.

Sudah dua tahun Alwi mengajar di Fujian Polytechnic Normal University. Semacam IKIP di Indonesia. Itu satu-satunya perguruan tinggi di Fujian yang punya jurusan bahasa Indonesia.

Kategori :

Terkait

Selasa 22 Oct 2024 - 22:18 WIB

Sampai Kapan

Senin 21 Oct 2024 - 22:54 WIB

Detik Terakhir

Minggu 20 Oct 2024 - 22:32 WIB

Kabinet Baru

Sabtu 19 Oct 2024 - 22:34 WIB

Diktator Baik

Jumat 18 Oct 2024 - 21:55 WIB

Gelap Cahaya