PONTIANAK.RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, selaku Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan disambut 200 penari di Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Sambutan ini menjadi seremoni pembuka Pencanangan Gerakan Pembangunan Terpadu Perbatasan (Gerbangdutas) 2024.
Ratusan penari yang berasal dari gabungan murid dan beberapa sanggar di Pontianak membawakan tarian kolosal dengan tema "Besatu Bangun" yang memiliki arti bersama-sama membangun.
Tarian ini mencerminkan kegiatan Pencanangan Gerbangdutas 2024 yakni kerja sama lintas sektor dalam membangun beranda depan Indonesia.
BACA JUGA:Usut Kasus Pengadaan di Pemprov DKI, KPK Panggil Petinggi Kalma Grup
Dalam tarian ini digambarkan Kalbar yang merupakan salah satu provinsi di dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mempunyai banyak keragaman di dalam suku, bahasa, agama dan budaya.
Sebagaimana tercermin dari kostum tari yang berasal dari Suku Dayak, Melayu dan Tionghoa beserta properti yang digunakan.
Perpaduan seni gerak, musik dan kostum tersebut mencerminkan kerja sama semua pihak dalam menampilkan sebuah tarian yang indah untuk dinikmati.
Kostum ratusan para penari tersebut juga menggambarkan 3 etnis di Kalbar. Sebagian penari menggunakan ornamen eksotis burung Enggang yang mempunyai paruh berbentuk tanduk dan perisai Dayak.
BACA JUGA:Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan Primata Langka di Bandara Soetta, Pelakunya WN Mesir
Tari Burung Enggang sudah turun temurun menjadi tarian wajib dalam setiap upacara adat Dayak.
Selain menggunakan kostum Burung Enggang, penari lainnya juga menggunakan perpaduan kostum melayu dan kostum Cheongsam khas Tionghoa dengan membawa payung. Tito menyampaikan ada beberapa alasan terpilihnya Provinsi Kalbar dalam Pencanangan Gerbangdutas 2024.
Alasan yang pertama adalah Kalbar memiliki beberapa Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang telah selesai dibangun dan tinggal diresmikan.
"Saya sudah melapor kepada Presiden (Jokowi)! " tegas Mendagri Tito. Alasan yang kedua, lanjut Mendagri Tito, adalah di perbatasan darat Kalbar khusunya dengan Malaysia perlu diperkuat dengan memabngun daerah perbatasan negara masyarakatnya selain lebih sejahtera, juga merasakan pemerataan keadilan pembangunan.
Kalau masyarakat perbatasan sudah sejahtera dan tercukupi otomatis akan memperkuat rasa nasionalisme.