Seleksi PPPK 2024 Tahap II Khusus Honorer Non-Database, Ada Syarat Minimal Lama Bekerja
Pendaftaran PPPK 2024 tahap II khusus honorer non-database BKN segera dibuka. -Foto: net-
RADARLEBONG.BACAKORAN.CO - Waktu pendaftaran pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau PPPK 2024 tahap II kian dekat.
Seleksi PPPK tahan II tahun ini juga dikhususkan bagi honorer non-database badan kepegawaian negara (BKN).
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPKSDM) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu sedang bersiap membuka seleksi PPPK 2024 tahap II nanti.
Kabid Pengembangan SDM di BKPSDM Rejang Lebong Dheny Rizkiansyah menyebut jadwal pendaftaran PPPK 2024 tahap II akan dibuka mulai 17 November sampai 31 Desember 2024.
"Untuk yang tahap dua diperuntukkan untuk honorer non-database yang minimal bekerja dua tahun," kata Dheny Rizkiansyah saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu (3/11/2024).
Dheny menerangkan bahwa pendaftaran PPPK tahun 2024 dilaksanakan dua tahapan, di mana tahap I dibuka 1-20 Oktober.
Selanjutnya, untuk tahap II dibuka mulai 17 November sampai 31 Desember 2024.
"Untuk pelamar yang dinyatakan tidak lulus pada pendaftaran PPPK di tahap I tidak bisa ikut lagi di pendaftaran PPPK tahap II," ucapnya mengingatkan.
Hasil Seleksi Administrasi PPPK Tahap I
Dheny juga menyampaikan untuk hasil seleksi administrasi pendaftaran PPPK tahap I, dari 1.299 pelamar yang dinyatakan lulus atau memenuhi syarat seleksi administrasi yang diumumkan pada 30 Oktober 2024 sebanyak 1.262 pelamar.
Adapun sebanyak 37 pelamar dinyatakan tidak memenuhi syarat atau TMS.
Pelamar yang dinyatakan memenuhi syarat selanjutnya akan mengikuti seleksi kompetensi mulai tanggal 1-19 Desember 2024 dengan menggunakan sistem computer assisted test (CAT) BKN.
"Untuk jadwal dan lokasi tes akan disampaikan lebih lanjut melalui laman resmi https://bkpsdm.rejanglebongkab.go.id," terangnya.
Pemkab Rejang Lebong pada tahun 2024 ini mendapat kuota perekrutan PPPK sebanyak 1.500 formasi.
Jumlah formasi itu disiapkan untuk 850 tenaga teknis, 385 tenaga guru, dan 265 formasi kesehatan. (jp)